PENGERTIAN
ORDER PENJUALAN
Maju
mundurnya suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh dapat tidaknya perusahaan
itu menjual produk yang dipasarkannya. Oleh karena itu kegiatan penjualan
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga
bagian penjualan sering disebut sebagai ujung tombak bagi suatu perusahaan
dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Kegiatan penjualan
akan diawali dengan adanya order atau pesanan dari pihak pembeli yang diterima
oleh bagian order penjualan. Order pembelian yang disampaikan pihak pembeli
tersebut, oleh pihak penjual disebut dengan istilah order penjualan. Kegiatan
penjualan perusahaan dapat dilakukan secara tunai ataupun secara kredit.
Transaksi penjualan tunai akan mengakibatkan adanya penyerahan barang
dagangan kepada pembeli dan menimbulkan adanya penerimaan kas dari pembeli.
Transaksi penjualan kredit akan mengakibatkan adanya penyerahan barang
dagangan kepada pembeli dan menimbulkan adanya piutang kepada pembeli. Bagian
order penjualan merupakan bagian yang pertama menangani orde dari pembeli
baik secara tunai maupun secara kredit, karena itu perlu penanganan yang
sebaik mungkin sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pembeli dan akan
menajadi pelanggan tetap perusahaan.
PROSEDUR ORDER PENJUALAN
|
PENANGANAN
ORDER PENJUALAN
Order dari pembeli yang masuk ke
perusahaan akan ditangani lebih lanjut oleh Bagian Penjualan. Seperti nampak dalam
flow charts diatas penanganan lebih lanjut order penjualan oleh bagian
penjulan yaitu dibuatkannya Faktur Penjualan Tunai untuk penjualan tunai dan
Surat Order Pengiriman untuk penjualan kredit. Untuk penjualan eceran,
pembeli akan datang sendiri ke perusahaan (toko) dengan kegiatan memilih
barang, membayar di kassa, dan membawa barang sendiri dengan dilayani oleh
pramuniaga. Berbeda dengan penjualan partai besar (grosiran),biasa pembeli
tidak datang ke perusahaan, tetapi cukup mengirimkan Surat Order Pembelian.
Surat Order Pembelian dibuat oleh pembeli berdasarkan Surat Penawaran Harga
yang telah disampaikan oleh pihak penjual terlebih dahulu. Jika yang diterima
berupa Surat Order Pembelian, maka Bagian Order Pejualan sebelum sebelum
meproses lebih lanjut, maka perlu meneliti surat order tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan :
Untuk lebih jelasnya perhatikan
Surat Order Pembelian di bawah ini.
Contoh : Faktur Penjualan
|
DISTRIBUSI
DOKUMEN PENJUALAN
Setelah kebenaran memerikasa
keabsahan Surat Order Pembelian, selajutnya menyiapkan dokumen penjualan dan
mendistribusikannya kepada bagian-bagian yang tekait.
Penjualan Tunai Eceran
Dalam
penjualan tunai secara eceran, order penjualan ditangani oleh Bagian Order
Penjualan (pramuniaga). Dokumen yang dibuat adalah Faktur Penjualan Tunai atau
Nota Tunai sebanyak 3 lembar dengan distribusi sebagai berikut :
- Lembar
1, diserahkan kepada pembeli untuk melakukan pembayaran ke kasa.
- Lembar
2, diserahkan kepada Pembungkus barang
- Lembar
3, diarsip Bagian Order Penjualan menurut nomor urut faktur.
Penjualan Tunai Grosiran
Bagian Order Penjualan akan membuat
Faktur Penjualan Tunai sebanyak 3 lembar dan mendistribusikannya sebagai
berikut :
- Lembar
1, diserahkan kepada pembeli untuk melakukan pembayaran ke kasa.
- Lembar
2, diserahkan kepada Bagian Gudang untuk menyiapkan barang yang tercantum
dalam Faktur dan kemudian menyerahkan ke Bagian Pengiriman
- Lembar
3, diarsip Bagian Order Penjualan menurut nomor urut faktur.
Penjualan Kredit
Dalam penjualan kredit, dokumen yang
harus disiapkan oleh Bagian Order Penjualan adalah :
1. Surat Order Pengiriman (SOP)
sebanyak 9 lembar dengan distribusi sebagai berikut :
- Lembar
1, diserahkan kepada Bagian Gudang sebagai perintah untuk menyiapkan
barang sesuai Surat Order Pengiriman.
- Lembar
2, 3, 4, 5, dieserahkan kepada Bagian Pengriman. Lembar 4 sebagai perintah
untuk mengrimkan barang dan lembar 5 untuk slip pembungkus. Sementara
lembar 2 dan 3 untuk ditandatangani oleh perusahaan angkutan umum sebagai
bukti penyerahan barang untuk dimuat atau sebagai surat muat (bill of
lading).
- Lembar
6, dikirim ke pembeli sebagai pemberitahuan bahwa surat pesanan dari
pembeli sudah diterima dan sedang diproses.
- Lembar
7, diserahkan kepada Bagian Kredit untuk meminta otorisasi penjualan
kredit.
- Lembar
8, diarsipkan menurut abjad di Bagian Order Penjualan untuk kepentingan
pelayanan kepada pelanggan dalam hal timbul pertanyaan mengenai barang
yang dijual.
- Lembar
9, bersama Surat Order Pembelian, Surat Order Pengiriman lembar 7 yang
telah diotorisasi diarsip menurut tanggal pengririman, sebagai arsip untuk
kepentingan pengawasan pengiriman barang.
2. Menerima kembali Surat Order
Pengiriman lembar 7 yang telah diotorisasi Bagian Kredit, kemudian diarsipkan
bersama Surat Order Pembelian dan Surat Order Pengiriman lembar 9.
3. Menerima kembali Surat Order
Pengiriman lembar 1 dan 2 dari Bagian Pengiriman, sebagai pemberitahuan bahwa
barang telah dikirimkan.
4. Mengirim kembali Surat Order
Pengririman lembar 1 dan 2 kepada Bagian Penagihan untuk dibuatkan Faktur
Penjualan
BACK ORDER
Yang dimaksud dengan back order
adalah jumlah sebagian pesanan dari pembeli yang tidak dapat dipenuhi penjual
pada waktu yang diminta oleh pembeli. Dengan kata lain back order merupakan
sisa pesanan barang dari pembeli yang dikirim kemudian setelah tanggal yang
ditentukan berdasarkan persetujuan pihak pembeli. Back order terjadi karena
disebabkan jumlah barang yang tersedia lebih sedikit dari jumlah pesanan yang
diminta oleh pembeli sehingga terjadi kekurangan barang. Jika terdapat back
order, maka perusahaan akan mengirimkan surat back order kepada pembeli sebagai
pemberitahuan dan konfirmasi untuk kekurangan barang yang belum bisa dipenuhi.
Bentuk surat back order sebagai berikut :
Contoh Back Order :
Ada
beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengelolaan back order, misalnya
seperti pada contoh berikut ini.
PT.
Garuda pada tanggal 12 Juni 2008 menerima order penjualan sebanyak 1.400 unit
barang yang harus dikirim tanggal 20 Juni 2008. Pada tanggal 20 Juni 2008,
perusahaan hanya memiliki barang sebanyak 1.200 unit. Untuk sisanya sebanyak
200 unit berdasarkan persetujuan pembeli akan dikirim tanggal 28 Juni 2008.
Dari data tersebut yang dimaksud dengan back order adalah untuk barang
sejumlah 200 unit.
Cara pengelolaan back order
tersebut sebagai berikut :
Contoh Penjualan Berkolom
Data yang terdapat dalam jurnal
penjualan tersebut selanjutnya digunakan untuk menyusun laporan penjualan
tiap jenis produk. Jurnal berkolom memiliki keterbatasan yaitu jumlah kolom
untuk menampung produk yang dijual sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk
jenis produk yang lebih banyak lagi dapat digunakan work sheet (kertas
kerja). Dengan menggunakan work sheet jumlah kolom yang disediakan untuk
jenis barang lebih banyak dari pada menggunakan jurnal penjualan berkolom.
Namun demikian jumlah kolom masih tetap terbatas, untuk itu setiap kelompok
barang disediakan satu work sheet. Contoh bentuk work sheet sebagai berikut :
Work Sheet Penjualan Menurut Kelompok Produk
Kelompok Produk : Pakaian
Jenis Produk : Pakaian Pria
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
LAPORAN HASIL PENJUALAN
Laporan penjualan dapat disusun
dalam bentuk sebagai berikut :
CV. KARYA MANDIRI SEJAHTERA
LAPORAN HASIL PENJUALAN Bulan : ............................
LAPORAN HASIL PENJUALAN
EVALUASI
Soal Evaluasi :
Pilihlah jawaban yang paling
benar.
1. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Order Penjualan, kecuali …
a. Mencari order
b. Mencatat order yang diterima dari pelanggan
c. Membuat surat order pengiriman barang
d. Membuat laporan penjualan
e. Mencatat kuantitas barang dalam kartu
barang
2. Dalam
penjualan eceran tunai, Bagiam Order Penjualan membuat faktur (nota)
penjualan tunai rangkap 3. Faktur (nota) penjualan tunai lembar pertama
(satu) diproses lebih lanjut …
a. Diberikan kepada pembeli untuk melakukan
pembayaran ke kasa
b. Diberikan kepada bagian pembungkus untuk
membungkus barang yang dibeli
c. Diarsip sementara untuk membuat laporan
penjualan
d. Dikirim ke bagian gudang untuk menyiapkan barang
yang tercantum dalam faktur
e. Ditempelkan pada barang yang telah dibayar
lunas
3. Dalam penjualan eceran tunai, Bagiam
Order Penjualan membuat faktur (nota) penjualan tunai rangkap 3. Faktur
(nota) penjualan tunai lembar 2 (dua) diproses lebih lanjut …
a. Diberikan kepada pembeli untuk melakukan
pembayaran ke kasa
b. Diberikan kepada bagian pembungkus untuk membungkus
barang yang dibeli
c. Diarsip sementara untuk membuat laporan
penjualan
d. Dikirim ke bagian gudang untuk menyiapkan barang
yang tercantum dalam faktur
e. Ditempelkan pada barang yang telah dibayar
lunas
4. Surat
Order Pengiriman ( SOP ) dalam penjualan kredit dibuat oleh ….
a. Bagian Pengiriman Barang
b. Bagian Kredit
c. Bagian Order Penjualan
d. Bagian Gudang
e. Bagian Penagihan
5.
Berdasarkan Surat Order Pengiriman ( SOP ) lembar 1 dan 2 , maka dibuatkan
faktur penjualan oleh ….
a. Bagian Pengiriman Barang
b. Bagian Kredit
c. Bagian Order Penjualan
d. Bagian Piutang
e. Bagian Penagihan
6. Faktur Penjualan lembar 2 dilampiri Surat
Order Pengiriman lembar 1 dan 2 digunakan sebagai dokumen pencatatan oleh ...
a. Bagian Pengiriman Barang
b. Bagian Kredit
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Piutang
e. Bagian Penagihan
7. Bagian
Order Penjualan meminta persetujuan kredit untuk order penjualan kredit
kepada ...
a. Bagian Akuntansi
b. Bagian Kredit
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Piutang
e. Bagian Penagihan
8. Salah satu kegiatan Bagian
Order Penjualan adalah mengawasi pengiriman barang. Bagian Order Penjualan
akan mengetahui bahwa barang telah dikirim dan telah diterima oleh pembeli
berdasarkan Surat Order Pengiriman ( SOP ) lembar 1 dan 2 dari ...
a. Bagian Pengiriman Barang
b. Bagian Kredit
c. Bagian Gudang
d. Bagian Piutang
e. Bagian Penagihan
9. Dalam
penjualan dikenal adanya istilah term of payment. Yang dimaksud dengan
istilah tersebut adalah …
a. Syarat penyerahan barang oleh penjual
b. Syarat pengiriman barang
c. Syarat pembayaran
d. Potongan pembayaran
e. Jangka waktu pembayaran
10. Back Order adalah surat pemberitahuan
dan konfirmasi kepada pembeli bahwa sebagian pesanannya akan dipenuhi
kemudian karena barang yang dipesan tidak cukup tersedia. Surat Back Order
dibuat oleh ...
a. Bagian Pengiriman Barang
b. Bagian Kredit
c. Bagian Order Penjualan
d. Bagian Gudang
e. Bagian Penagihan
|
Contoh : Surat Order Pengiriman
1 komentar:
Bagus... Makasih ya
Posting Komentar