Proses Akutansi

Written By M. Yazid on Minggu, 16 Oktober 2011 | 00.56

Proses Akutansi
Oleh :Evy Sulistiana



A.       Latar belakang

Akuntansi berhubungan dengan kehidupan setiap orang. Akuntansi adalah perencanaan mengenai bagaimana menyusun, menyimpan dan meringkas catatan-catatan untuk penafsiran selanjutnyadengan tepat dan sesuai dan menjadikan catatan-catatan untuk menghasilkan pedoman-pedoman apa yang harus diperbuat.

Akuntansi disebut juga sebagai bahasa dunia usaha (Languang of Bussines). Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya.Akuntansi sangatlah penting untuk mencapai ketatalaksanaan (Management) yang terbaik dari suatu perusahaan. Akuntansi juga berguna bagi para karyawan perusahaan, misalnya seorang juru tik, mengetik laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya mengenai pekerjaan akuntansi.
Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan penutupan buku – berakhirnya seluruh proses pencatatan pada periode tertentu. Karena proses ini diulang setiap periode pelaporan, ini disebut sebagai siklus akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu:
·         Mengidentifikasi transaksi atau peristiwa lain dikenali
·         Menyiapkan dokumen sumber transaksi itu seperti nota pembelian, faktur dll
·         Menganalisis dan mengklasifikasikan transaksi. Langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi dalam bentuk uang, mengidentifikasi account yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan.
·         Mencatat transaksi dengan membuat entri di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan entri tersebut dibuat dalam urutan kronologis.
·         Post entri jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik.
·         Menyiapkan neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet kredit sama. Saldo percobaan adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di kolom kanan. Pada titik ini belum ada entri menyesuaikan. Jumlah aktual dari setiap kolom tidak bermakna, yang penting adalah bahwa nilai sama. Perhatikan pada saat out-of-balance kolom menunjukkan kesalahan rekaman, kolom seimbang tidak menjamin bahwa tidak ada kesalahan. Misalnya, ada transaksi yang lupa dijurnal atau rekaman dalam account yang salah tidak akan menyebabkan ketidakseimbangan.
·         Memperbaiki perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari kesalahan matematika, kesalahan posting, dan kesalahan perekaman. Kesalahan posting meliputi: posting dari jumlah yang salah, mengabaikan posting, posting di kolom yang salah, atau posting lebih dari sekali.
·         Siapkan jurnal penyesuaian untuk merekam / mencatat transaksi yang masih harus dibayar, ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan.
·         Posting jurnal penyesuaian ke buku besar.
·         Siapkan neraca saldo disesuaikan. Langkah ini mirip dengan penyusunan neraca percobaan, tapi jurnal penyesuaian sudah ada. Memperbaiki kesalahan yang mungkin ditemukan.
·         Siapkan laporan keuangan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas
·         Siapkan jurnal penutupan yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.
·         Posting jurnal penutup ke buku besar.
·         Siapkan neraca percobaan setelah penutupan untuk memastikan bahwa debet kredit sama. Pada proses ini, hanya account tetap muncul karena yang sementara telah ditutup.



B.        Tujuan

Makalah ini saya susun untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi yang membahas tentang Pengertian Akuntansi, Tujuan Akuntansi serta Proses Akuntansi, dan juga sebagai panduan, pedoman bagi kita semua dan semoga bermanfaat dan juga dapat dijadikan bahan materi yang dibahas dalam mata kuliah Akuntansi yang dilaksanakan di lembaga-lembaga formal.

Adapun tujuan dari Proses akuntansi ini yaitu sebagai berikut :
·         Untuk mengetahui pengertian dari akuntansi.
·         Untuk mengetahui tujuan/manfaat akuntansi dalam menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti ( badan / perusahaan / organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.
·         Untuk mengetahui betapa pentingnya Akuntansi yang merupakan alat penyampaian informasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
·         Untuk mengetahui jenis-jenis laporan keuangan yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan perusahaannya.
·         Untuk mengetahui tahap-tahap yang dilakukan dalam proses akuntansi dalam laporan yang diinginkan.
·         Untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan dengan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.
·         Untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi
·         Untuk membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen.
·         Untuk meningkatkan pembagian pengetahuan.

C.       
BAB II
PEMBAHASAN

            Akuntansi adalah proses pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
            Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
·         Neraca adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.
·         Laporan laba rugi adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
·         Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
·         Laporan arus kas dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Jenis-jenis akuntansi
·         Akuntansi biaya
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.


·         Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

·         Akuntansi manajemen
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Informasi Akuntansi manajemen adalah:
Ø  Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham;
Ø  Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan publik;
Ø  memandang ke depan, bukan sejarah;
Ø  Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan sistem informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan.

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.
1.  Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

·         Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat di definisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu:
1.      Penekanan pada dua aspek yaitu penggunaan sumber informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang dapat menyajikan informasi yang penting untuk melakukan sesuatu tindakan yang efisien yang mengevaluasi suatu aktifitas dari suatu organisasi. Informasi tersebut penting untuk melaksanakan perancanaan yang efektif,pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen sehingga memberikan pertanggungjawaban kepada organisasi dan investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.
2.      Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus:
·         Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
·         Memproses atau menganalisa data yang relevan.
·         Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam pembuatan keputusan.

·           Tujuan / Manfaat Akuntansi

                        Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah badan / perusahaan / organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.
Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak diluar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh pihak manajemen digunakan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi penggunaan informasi dari kalangan eksternal dibagi dua yaitu :
·         Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi
Contoh : Investor dan kredotor
·         Pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung, misalnya Analis Ekonomi dan Pegawai danLembaga-lembaga Pemerintah.


·           Konsep Dasar Akuntansi

 Beberapa konsep dasar akuntansi sebagai berikut:
1.      Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Di pandang dari konsep akuntansi entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain.
2.      Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti disatu periode sendiri melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
3.      Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.
4.      Objektif (Objective)
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.
5.      Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
6.      Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7.      Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost AgainstRevenue)
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya
dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.

·           Persamaan Akuntansi

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dantepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikandan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan
(Kredit).Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi diperusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atauperkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”.Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikanmenjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiridari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri
dari pendapatan dan biaya.Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entryaccounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di
sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan(kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.

BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan

Berdasarkan yang telah saya uraikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi merupakan proses pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Selain itu juga akuntansi sangatlah penting bagi suatu lembaga keuangan dimana sebagai alat informasi untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Jenis-jenis laporan keuangan yang dipakai dalam Perusahan sangatlah penting digunakan seperti :
1.      Neraca yang dimana kegunaanya ialah memuat suatu informasi aktiva, utang dan modal dalam perusahaan pada akhir periode tertentu. Kita dapat mengetahui proses berjalannya suatu perusahaan,baik kekayaan yang ada pada perusahaan itu,jumlah utang perusahaan pada kreditur maupun banyaknya jumlah investasi pemilik pada perusahaan itu.
2.      Laporan Laba dan Rugi yang dimana kita dapat mengetahui berapa laba atau rugi dalam perusahaan itu pada periode tertentu.
3.      Laporan Perubahan Modal Untuk mengetahui sebab-sebab laporan perubahan modal dalam perusahaan 1 bulan kedepan maupun 1 tahun kedepan.
4.      Laporan Arus Kas
Laporan ini digunakan  untuk melihat struktur keuangan dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Akuntansi memiliki tahapan-tahapan proses dalam menghasilkan laporan yang diinginkan yang dilakukan oleh akuntan yaitu :
·         Proses mengklarifikasi transaksi
·         Proses mencatat dan merangkum
·         Proses menginterpretasikan dan melaporkan

B.      Saran

Kritik dan saran dari teman-teman khususnya pembaca pada umumnya sangatlah diperlukan guna kesempurnaan yang dapat membangkitkan motivasi untuk kelangsungan makalah ini kedepannya. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.
 Wassalammualaikum War. Wab.













0 komentar:

Posting Komentar