Sitem Pencernaan Ikan Pepetek (leiognathusn dussumieri) Oleh : Mafra Hengki A (UR)
I. PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang mempunyai potensi yang sangat memadai di daerah indonesia. Dengan letak perairan indonesia yang dekat dengan khatulis tiwa menjadikan perairan indonesia yang subur dan kaya akan unsur-unsur hara.
Ikan merupakan sumber daya perikanan yang dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Sumber daya perikanan merupakan bahan pangan yang paling penting bagi masyarakat Indonesia. Namun harganya tidak sebanding dengan mutu dari ikan tersebut.
Laut yang sangat luas yang kaya akan bermacam-macam ikan sehingga menjadi modal utama dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Perairan Indonesia yang meliputi dua per tiga wilayahnya merupakan potensi sumber daya hayati perikanan yang sangat besar dan belum sepenuhnya dikelolah dengan seefisien mungkin. Usaha perikanan tercatat sebagai sub sektor yang paling tinggi peningkatannya dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.
Ikan memegang peranan penting sebagai komoditi makanan utama, baik yang berasal dari perairan tawar maupun perairan laut. Ikan merupakan hasil perairan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun di negara-negara lain. Karena mudah diperoleh, ikan juga mengandung bermacam-macam kandungan protein, lemak, vitamin dan minera Pertumbuhan penduduk yang besar mengakibatkan kebutuhan ikan juga meningkat, untuk itu perlu cara-cara peningkatan usaha perikanan baik secara ilmiah maupun non ilmiah. Supaya kekurangan protein yang berasal dari ikan dapat diatasi.
Dalam meningktkan usahaperikanan perlu pngenalan dilkukan secara ilmiah. Yang meliputi pengenalan dari segi bentuk badan, dan ciri-ciri fisik lainnya. Untuk itu matakuliah Ikhtyology membina mahasiswa dalam pengidentifikasian ikan-ikan yang dalam hal ini akan membahas mengenai sirip dan jari-jari sirip.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar penulis dapat mengenali ikan-ikan yang ada secara ilmiah dan dapat mengidentifikasikan ikan-ikan tersebut sesuai dengan tingkat taksonominya masing-masing. Dapat mengetahui atau mengenal jenis-jenis ikan baik yang ada perairan tawar maupun perairan laut serta dapat mengetahui secara spesifik mengenai linea lateralis, perhtungan sisik dan Morphometrik dari ikan-ikan sampel yang dipraktikumkan..
Sedangkan manfaat yang bisa diambil dalam praktikum ini adalah kita dapat mengetahui perbedaan dari bentuk dan ukuran dari linea lateralis, perhitungan sisik dan ukuran morphometrik bermacam-macam ikan yang hidup di alam ini., Dapat melakukan pengenalan langsung terhadap ikan-ikan yang diprktkumkan guna mengenali secara spesifik dari bentuk fiss dari ikan tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
CLARK (1977) mengemukakan bahwa keanekaragaman suatu spesies dapat berubah dengan cepat di dalam suatu ekosistem. Tingginya keanekaragaman spesies pada umumnya menunjukkan keseimbangan ekosistem mengalami stress/kondisi menurun.
NYBAKKEN (1992) mengemukakan bahwa fauna yang hidup di muara sungai dapat di kelompokkan dalam 3 komponen, yaitu fauna lautan, air tawar, dan air payau. Fauna lautan merupakan kelompok terbesar dan hidup pada mulut muara sungai dengan salinitas lebih 30/mil. Fauna air payau hidup di pertengahan dengan salinitas 5-30/mil. Fauna air tawar terbatas pada bagian hulu sungai dengan salinitas kurang dari 5/mil.
Klasifikasi ikan toman adalah sebagai berikut: kelas osteichthyes, ordo labyrinthici, sub ordo ophiocephaloidea, famili ophiocephalidae, genus ophiocephalus dan spesies Ophiocephalus micropeltes (SAANIN, 1968)
Berdasarkan hasil penelitian PUTRA (1995), ikan toman yang juga dikenal dengan nama redsnakehead mempunyai cirri-cirri sebagai berikut: moncong agak runcing, gigi taring tajam dan berkembang dengan baik, betuk tubuh selindris, ikan dewasa kelihatan bewarna hitam dengan warna hijau violet yang berkilau dan bagian perut bewarna terang (putih), pada sisi tubuhnya terdapat dua garis hitam yang memanjang dari ujung kepala sampai ke ujung ekor, tubuh ditutupi oleh sisik yang berbentuk sikloid, sirip tidak memiliki duri.
Ikan Sebelah mempunyai bentuk tubuh yang pipih dengan mata yang terdapat pada bagian yang berwarna saja.sirip punggung dan sirii dubur panjang dan tunggal. Rahang dan susunan gigi pada kedua belah pihak dari tubuh hampir serupa. Makanan dari hewan ini yaitu dari hewan-hewan penghuni dasar air yaitu cacing, siput, udang-udangan.
Ikan ini tubuhnya nonbilateral simetri yaitu apabila tubuhnya dibelah menjadi dua bagian secara membujur mulai dari pertengahan ujung kepala sampai ke ujung ekor, maka tidak akan menghasilkan dua belahan yang sama. (PULUNGAN, Dkk. 2004).
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 26 Oktober 2004 pukul 14.00-17.00 WIB. Praktikun ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau yang terletak disebelah utara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah ikan Lele lokal (Clarias gatraous), ikan Lele dombo (Clarias genepinus), ikan Tenggiri (Cybium commersoni),ikan sebelah (Psettodes erumeri), ikan Toman (Chana mikropetes), ikan yang menjadi bahan praktikum ini diperoleh di pasar pagi Arengka, pasar Pusat(pasar bawah), dan pasar panam.
Adapun peralatan yang digunakan pada waktu praktikum yaitu buku gambar, alat tulis seperti pena, pensil, penggaris dan penghapus dan juga nampan tempat ikan serta serbet.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang dilakukan pada praktikum ini adalah metode empiris (dimana ikan-ikan yang menjadi sampel diamati secara langsung di atas meja praktikukum) pengamatan dilakukan secara spesifik dalam pengidentifikasian dilakukan sesuai dengan objektifitas pada hari itu.
3.4. Prosedur Praktikum
Sediakan spesies ikan yang akan diamati setelah itu ikan tersebut diletakkan di dalam baki/nampan kemudian ikan tersebut digambar pada buku gambar dan dibuat klasifikasi, ciri-ciri dan keterangan yang spesifik mengenai linea lateralis, perhitungan sisik, dan perhitungan morphometrik dari ikan-ikan yang dipraktikunkan tersebut.
Nyatakan cirri-ciri tersebut dalam buku gambar yang telah di sediakan, sebagai hasil laporan sementara dari praktikum yang telah dilaksanakan. Setelah prektikum selasai, bersihkan kembali meja praktikum, alat-alat yang digunakan. Setelah semuanya selesai praktikan diperbolehkan meninggalkan laboratorium.
IV. HASIL DAN PEMBAHASA
4.1. Hasil
Dari hasil praktikum pada hari selasa, tanggal 18 Oktober 2004 tentang sirip dan jari-jari sirip , maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
4.1.1. Ikan Lele dombo (Clarias genepinus)
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clandae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias genepinus
Gambar 1. Ikan Lele Dumbo (Claris ganepinus)
Ciri-ciri dari ikan Lele dombo (Claris Genepinus) adalah susunan linea lateralis lengkap dan sempurna yang berbentuk baris lurus atau horizontal mulai dari sudut atas perculum sampai kepertengahan pangkal sirip ekor . Jumlah linea lateralios hanya satu. Tidak mempunyai sisik. Ukuran Morphometrik diantaranya adalah pnjang baku (SL) 200 mm, panjang total (TL) 220 mm, panjang kepala 55 mm, tiggi badan 30 mm, lebar mata (ED) 3 mm, panjang jari-jari keras sirip punggung (DL) 10 mm, Panjang jari-jari keras sirip dubur (AL) 9 mm, panjang sirip perut (VL) 15 mm, panjang sirtip dada (PoL) 19 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 30 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 10 mm, panjang kuduk (NoL) 50 mm, pamjang hidung (SnL) 10 mm.
4.1.2. Ikan Tenggiri (Cybium commersoni)
Ordo : Percomorpi
Famili : Scombride
Genus : Cybium
Spesies : Cybium commersoni
Gambar 2. Ikan Tenggiri (Cybium commersoni)
Ciri-ciri ikan Tenggiri (Cybium commersoni) adalah susunan linea lateralis melengkung kebawa, yang hanya terdiri dari satu baris. Tidak mempunyai sisik. Ukuran morphometrik dari ikan ini antara lain adalah panjang baku (SL) 300 mm, Panjang total (TL) 370 mm, panjang kepala (HdL) 53 mm, tinggi badan (BdH) 65 mm, lebar mata (ED) 12 mm, panjang jari-jari keras sirip pUnggung 23 mm, Panjang sirip dada (PoL) 35 mm, panjang jari-jari keras sirip dubur (AL) 25 mm, panjang siri perut (VL) 16 mm, lebar ruang inter orbital(OrW) 25 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 10 mm, panjang kuduk (NoL) 20 mm, panjang hidung (SnL) 7 mm.
4.1.3. Ikan Toman (Chana micropeltes)
Ordo : Labyrinthici
Famili : Opioepalidae
Genus : Chana
Spesies : Chana mikropeltes
Gambar 3. Ikan Toman (Chana mikropeltes)
Ciri-ciri ikan Toman (Chana mikropelyes) adalah mempunyai linealateralis lengkap dan sempurna, melengkung kebawah yang terdiri dari satu barrios. Jumlah sisik didepan sirip punggung 12, jumlah sisik pipi 14, jumlah sisik di sekeliling badan 51, jumlah sisik beteng ekor 18, sisik garis rusuk 85, sisik diatas dan di bawah garis rusuk 16 dan 20. Ukuran morphometrik diantaranya panjang baku (SL) 280 mm, panjang total (TL) 320 mm, panjang kepala (HdL) 50 mm, tinggi badan 50 mm, lebar mata 13 mm, panjang jari-jari sirip punggung (DL) 25 mm, panjang sirip dada (PoL) 42 mm, panjang sirip dubur (AL) 22 mm, panjang jari-jari keras sirip perut (VL) 33 mm, lebar ruang inter orbital 26 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 28 mm, panjang kuduk 60 mm, panjang hidung (SnL) pertama 5 mm dan yang kedua 10 mm.
4.1.4. Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)
Ordo : Heterosobata
Famili : Soleidae
Genus : Psettodes
Spesies : Psettodes erumeri
Habitat : Air Laut
Gambar 4. Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)
Ciri-ciri dari ikan Sebelah (Psettodes erumeri) adalah memppunyai susunan linea lateralis lengkap dan sempurna, melengkung keatas dan satu baris. Jumlah sisik di depan sirip punggung 15, sisik pipi 12, sisik keliling badan 96, sisik ekor 12, sisik rusuk 89, sisik di atas dan di bawah garis rusuk 27 dan 30. Ukuran morphometrik diantaranya adalah panjang baku (SL) 145 mm, panjang total (TL) 180 mm, panjang kepala 45 mm, tinggi badan 70 mm, lebar mta (ED) 3 mm, panjang jkari-jari keras sirip punggung (DL) 13 mm, panjang sirip dada (PoL) 20 mm, panjang siri dubur (AL) 15 mm, panjangjari-jari keras sirip perut (VL) 17 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 6 mm, panjang ruang inter orbital 55 mm.
4.1.5. Ikan Lele Lokal (Clarias gatraous)
Ordo : Heterosobata
Family : Clariade
Genus : Clarias
Spesies : Claris gatraous
Habitatb : Air Laut
Gambar 5. Ikan Lele Lokal (Clarias gatraous)
Ikan Lele lokal (Claris gatraous) mempunyai ciri-ciri yaitu adalah mempunyai linea lateralis yang mempunyai susunan lengkap dan sempurna, menyerupai garis lurus, dan satu baris. Tidak mempunyai sisik. Ukuran morphometrik diantaranya adalah panjang baku (SL) 190 mm, panjang total (TL) 220 mm, panjang kepala (HdL) 45 mm, tinggi badan 35 mm, lebar mata (ED) 3 mm, panjang jari-jari keras sirip punggung (DL) 10 mm, panjang sirip dasda (PoL) 15 mm, panjang siri dubur (AL) 17 mm, panjang sirip perut (VL) 15 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 23 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 7 mm, panjang kuduk (NoL) 26 mm, panjang hidung (SnL) 6 m
4.2. Pembahasan
Linea lateralis pada ikan adalah suatu garis yang terdapat pada rusuk ikan yang dibentuk oleh pori, jadi linealteralis dapat kita temukan pada ikan yang besisik maupun yang tidalk bersisik. Bentuk linea lateralis umumnya berfariasi diantaranya ada yang berbentuk sempurna yang mana linea lateralis berbventuk garis lurus atau melengkung yang memanjang dari sudut atas operculum sampai ke pertengahn pangkal sirip ecor. Adajuga yang lengkap namun belum sempurna yakni berbentuk garis lurus yang terdirti dari beberapa buah yang tidak dling berhubungan. Bahkan ada dari beberapa ikan .yang hanya bahagian tertentunya saja yang dilaluoi oleh linea leteralis.
Bentuk linea lateralis bermacam-macam juga , adayang merupakan garis lurus mulai ari sudut operculum sampai kepangkal sirip ekor, ada juga yang hampir menyerupai garis lurus, melengkung keatas, dan melengkung kebawah. Jumlah linea lateralis juga berfariasi pada setiap jenis ikan, yang terdiri dari satu, dua, dan tiga baris.
Perhitungan jumlah sisik yang terdapat pada seluruh tuguh ikan di kategorikan kedalam enam bentuk perhitungan. Perhitungan pertama dimulai dari sisik depan sirip punggung dimana sisik ini meliputi semua sisik yang perhitungannya yang dilalui oleh garis yang ditarik dari permulan sirip punggung sampai kebelakang kepala. Berikutnya jumlah sisik pipi yakni jumlah sisik yang dilalui oleh garis yang ditarik dari mata sampai kesudut pre operculum. Jumlah sisip batang ekor, yaitu sisik yang dilalui oleh garis yang mengelilingi batang ekor tersempit.
Sisik keliling badan yaitu sisik yang dilalui oleh garis keliling badan yang terdapat di depan sirip punggung. Sisik pada garis rusuk perhitungan yang dimuli sisik yang terletak dibelakang lengkung bahu dan berakhir pada sisik yang terletak paa pangkal ekor. Sisik atas dan dibawah garis rusuk, perhitungan dimulai dari permulaan sirip punggung miring kebelakang ke bahagian bawah sampai kegaris rusuk (atas garis rusuk), perhitungan berikutnya dimulai dari awal sirip anua miring kedepan sampain kegaris rusuk (bawah ke garis rusuk)
Data ukuran bahagian-bahagian tertentu dari tubuh suatu spsies ikan penting artiny untuk keperluan determinasi, hubungan morphometrik, dan analisa pertumbuhan. Ukuran-ukuran yang di perlukan untuk identifikasi bukanlah ukuran mutlak, tetapi ukuran perbandingan yang penting untuk membedakan antara spesies yang berbeda tetapi masih berada dalam satu genus. Diantara ukuran-ukuran itu adalah ; panjang baku, pnjang total, panjang kepala, tinggi badan, panjang mata, panjang jari-jari sirip punggung. Panjang sirip dada, panjang sirip perut, panjang sirip dubur, lebar ruang inter orbital, panjang ruang inter orbital, panjang kuduk, dan panjang mata.
4.2.1. Ikan Lele dumbo (Clarias genepinus)
Ikan Lele dombo (Claris Genepinus) adalah susunan linea lateralis lengkap dan sempurna yang berbentuk baris lurus atau horizontal mulai dari sudut atas perculum sampai kepertengahan pangkal sirip ekor . Jumlah linea lateralios hanya satu. Tidak mempunyai sisik, sehingga padda ikan ini tidak dijelaskan per hitungan sisiknya.
Ukuran Morphometrik diantaranya adalah pnjang baku (SL) 200 mm, panjang total (TL) 220 mm, panjang kepala 55 mm, tiggi badan 30 mm, lebar mata (ED) 3 mm, panjang jari-jari keras sirip punggung (DL) 10 mm, Panjang jari-jari keras sirip dubur (AL) 9 mm, panjang sirip perut (VL) 15 mm, panjang sirtip dada (PoL) 19 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 30 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 10 mm, panjang kuduk (NoL) 50 mm, pamjang hidung (SnL) 10 mm. Ukuran ini bukan merupakan ukuran yang mutlak hanya saja ukuran ini adalah ukuran perban dingan yang diambil dari ikan yang di jadikan sample.
4.2.2. Ikan Tenggiri
Ikan Tenggiri (Cybium commersoni) adalah susunan linea lateralis melengkung kebawa, yang hanya terdiri dari satu baris. Tidak mempunyai sisik. Ukuran morphometrik dari ikan ini antara lain adalah panjang baku (SL) 300 mm, Panjang total (TL) 370 mm, panjang kepala (HdL) 53 mm, tinggi badan (BdH) 65 mm, lebar mata (ED) 12 mm, panjang jari-jari keras sirip pinggung 23 mm, Panjang sirip dada (PoL) 35 mm, panjang jari-jari keras sirip dubur (AL) 25 mm, panjang siri perut (VL) 16 mm, lebar ruang inter orbital(OrW) 25 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 10 mm, panjang kuduk (NoL) 20 mm, panjang hidung (SnL) 7 mm.
4.2.3. Ikan Toman (Chana micropeltes)
Ikan Toman (Chana mikropelyes) adalah mempunyai linealateralis lengkap dan sempurna, melengkung kebawah yang terdiri dari satu baris. Seperti yang dikemukakan oleh PUTRA (1995), terdapatN dua garis hitam yang memanjang dari ujung kepala sampai ke ujung ekor, tubuh ditutupi oleh sisik yang berbentuk sikloid, sirip tidak memiliki duri.Jumlah sisik didepan sirip punggung 12, jumlah sisik pipi 14, jumlah sisik di sekeliling badan 51, jumlah sisik beteng ekor 18, sisik garis rusuk 85, sisik diatas dan di bawah garis rusuk 16 dan 20.
Ukuran morphometrik diantaranya panjang baku (SL) 280 mm, panjang total (TL) 320 mm, panjang kepala (HdL) 50 mm, tinggi badan 50 mm, lebar mata 13 mm, panjang jari-jari sirip punggung (DL) 25 mm, panjang sirip dada (PoL) 42 mm, panjang sirip dubur (AL) 22 mm, panjang jari-jari keras sirip perut (VL) 33 mm, lebar ruang inter orbital 26 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 28 mm, panjang kuduk 60 mm, panjang hidung (SnL) pertama 5 mm dan yang kedua 10 mm. Seperti yang dikemukakan oleh PUTRA (1995), terdapatn dua garis hitam yang memanjang dari ujung kepala sampai ke ujung ekor, tubuh ditutupi oleh sisik yang berbentuk sikloid, sirip tidak memiliki duri.
4.2.4. Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)
Ikan Sebelah (Psettodes erumeri) adalah memppunyai susunan linea lateralis lengkap dan sempurna, melengkung keatas dan satu baris. Jumlah sisik di depan sirip punggung 15, sisik pipi 12, sisik keliling badan 96, sisik ekor 12, sisik rusuk 89, sisik di atas dan di bawah garis rusuk 27 dan 30.
Ukuran morphometrik diantaranya adalah panjang baku (SL) 145 mm, panjang total (TL) 180 mm, panjang kepala 45 mm, tinggi badan 70 mm, lebar mta (ED) 3 mm, panjang jkari-jari keras sirip punggung (DL) 13 mm, panjang sirip dada (PoL) 20 mm, panjang siri dubur (AL) 15 mm, panjangjari-jari keras sirip perut (VL) 17 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 6 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 29 mm, panjang kuduk 27 mm, panjang hidung 3 mm.
4.2.5 Ikan Lele lokal (Clarias gatraous)
Ikan Lele lokal (Claris gatraous) mempunyai ciri-ciri yaitu adalah mempunyai linea lateralis yang mempunyai susunan lengkap dan sempurna, menyerupai garis lurus, dan satu baris. Karena ikan tidak mempunyai sisik, pada ikan inipun tidak di kemukakn perhitungan sisik.
Ukuran morphometrik diantaranya adalah panjang baku (SL) 190 mm, panjang total (TL) 220 mm, panjang kepala (HdL) 45 mm, tinggi badan 35 mm, lebar mata (ED) 3 mm, panjang jari-jari keras sirip punggung (DL) 10 mm, panjang sirip dasda (PoL) 15 mm, panjang siri dubur (AL) 17 mm, panjang sirip perut (VL) 15 mm, lebar ruang inter orbital (OrW) 23 mm, panjang ruang inter orbital (lOrL) 7 mm, panjang kuduk 26 mm, panjang hidung 6 mm.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas penulis dapat menyimpulka bahwa linea lateralis pada ikan mempunyai bentuk dan posisi yang berbeda-beda. Perhitungan sisik pada setiap ikan mempunyi posisi perhitungan yang sama pada setiap jenis ikan yang mempunyai sisik, namun ada juga diantara ikan yang tidak mempunyai sisik. Hubungan morphometrik pada setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda juga.
5.2. Saran
Dari hasil dan kesimpulan laporan praktikum di atas penulis menyarankan agar dalam melakukan praktikum praktikan hendaknya melakukan pengamatan secara spesifik dan lebih berhati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengidentifikasian dan dapat memperoleh hasil yang memadai.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan pada kehadirat allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum yang merupakan salah satu dari tugas praktikum ikhtiologi dapat penulis selesaikan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesempurnaan penulisan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan kesalahan dan kekurangan yang tidak disengaja. Untuk itu dengan rendah hati segala kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Pekanbaru, Oktober 2004
MAFRA HENGKI A
DAFTAR I
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. iv
I. .. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat........................................................................... 2
I. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat............................................................................ 4
3.2. Alat dan Bahan.................................................................................. 4
3.3. Metode Praktikum............................................................................. 4
3.4. Prosedur Praktikum........................................................................... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil................................................................................................... 6
4.2. Pembahasan .................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan........................................................................................ 9
5.2. Saran.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMP Lampiran Halaman
1. Pulpen........................................................................................................... 11
2. Pensil............................................................................................................. 11
3.Penggaris........................................................................................................ 11
4. Penghapus..................................................................................................... 11
5. Kertas............................................................................................................ 11
6. Gunting................................................................................................... …. 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Beberapa peralatan yang digunakan dalam praktikum.......................... ….. 15
0 komentar:
Posting Komentar