Teori Surplus Perusahaan Produsen

Written By M. Yazid on Sabtu, 05 November 2011 | 21.36

Teori Surplus Perusahaan Produsen, Makalah Ekonomi, Makalah Akutansi ,Makalah Agama, Makalah Pendidikan, Download Makalah,  Berbagi Makalah, Cari Makalah, Contoh Makalah, kumpulan makalah



Teori Surplus Perusahaan Produsen
by. rehan





PEMBAHASAN

Pengertian Surplus Produsen (perusahaan)
Surplusprodusen adalah jumlah produsen yang menguntungkan dengan menjual pada mekanisme harga pasar yang lebih tinggi daripada harga mereka yang bersedia untuk menjual.
Perhatikan bahwa surplus produsen umumnya mengalir melalui kepada pemilik faktor-faktor produksi: dalam persaingan sempurna, tidak ada surplus produsen timbul untuk perusahaan individual. Ini adalah sama dengan mengatakan bahwa keuntungan ekonomi didorong menjadi nol. Bisnis dunia nyata umumnya memiliki atau mengontrol beberapa masukan mereka, yang berarti bahwa mereka menerima surplus produsen karena mereka: ini dikenal sebagai keuntungan normal, dan merupakan komponen biaya peluang perusahaan. Jika faktor-faktor pasar persaingan sempurna juga, surplus produsen pada akhirnya berakhir sebagai sewa ekonomi kepada pemilik input langka seperti tanah.
Dalam beberapa aliran heterodoks ekonomi, surplus ekonomi menunjukkan total pendapatan yang berasal dari kelas penguasa yang langka kepemilikan faktor-faktor produksi yang baik diinvestasikan kembali.
            Dalam ekonomi Marxis, istilah surplus mungkin juga merujuk kepada nilai lebih, produk surplus dan surplus buruh.

2.1    Jenis–Jenis Kelompok Produsen (perusahaan)
Kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok sehubungan dengan kemampuan menjualnya, yaitu:
1.      Penjual Supermarginal
Penjual supermarginal adalah penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar. Produsen ini menggunakan konsep dan falsafah produksi dalam pemasarannya yaitu memproduksi barang sebanyak-banyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang semurah-murahnya tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2.      Penjual Marginal
Penjual marginal adalah produsen yang menjual produknya sama dengan harga pasar. Biasanya produsen ini hanya menjual produknya di tempat-tempat yang tawar-menawar tidak diberlakukan, sehingga mereka menyiasatinya dengan memberi label harga produknya.
3.      Penjual Submarginal
Penjual submarginal adalah kelompok penjual yang hanya menjual produknya di atas harga pasar. Produsen kelompok ini menganggap bahwa produknya sangat eksklusif, unik, produsennya sangat ternama dan terkenal atau sejenisnya.

Analisis surplus konsumen dan produsen sebanarnya hanya ditujukan pada kelompok konsumen dan produsen yang submarginal dan supermarginal, karena dua kelompok ini yang mungkin dapatkan surplus dari pembelian dan atau penjualan produknya.
            Konsumen akan dapatkan suplus jika preferensi harga yang diperkirakannya lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar. Besarnya surplus tentu saja bergantung pada berapa banyak jumlah kuantitas yang akan dibeli dikalikan dengan selisih harga tersebut. Sedangkan produsen akan dapatkan surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar.






2.2  Proses Terbentuknya Surplus Produsen



E






a

Gambar 1: Surplus Produsen (perusahaan) dan Konsumen 






Standar pada penawaran dan permintaan (S & D) Diagram, surplus konsumen (CS) adalah area berbentuk segitiga abE di atas tingkat harga dan di bawah kurva permintaan, karena intramarginal konsumen membayar lebih sedikit untuk item daripada maksimum bahwa mereka akan membayar. Sebaliknya, surplus produsen (PS) adalah area berbentuk segitiga bcE di bawah tingkat harga dan di atas kurva penawaran, karena itu adalah jumlah minimum produsen dapat menghasilkan.
Jika keseimbangan terjadi sehingga harga pasar telah terbentuk maka tentu akan ada konsumen yang diuntungkan karena merasa bahwa harga itu terlalu rendah. Demikian pula, tentu ada saja produsen yang merasa diuntungkan karena setelah dipertimbangkan harga keseimbangan itu terlalu tinggi. Untuk memahami ini perhatikan gambar 1.
Harga keseimbangan adalah E. di antara para konsumen, tentu ada kemungkinan yang sebenarnya mampu membeli lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan, misalnya titik E menggambarkan harga Rp.100. Karena harga hanya Rp.100, maka ia merasa diuntungkan. ‘keuntungan’ yang diterima oleh masing-masing konsumen itu disebut consumer surplus (surplus konsumen). Jika seluruh surplus konsumen yang diterima oleh seluruh konsumen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas segitiga abE.
Hal yang sama juga terjadi di antara para produsen. Di anatara mereka ada yang sebenarnya -karena efesiensi produksinya- mampu menjual lebih rendah dari harga keseimbangan itu. ‘keuntungan’ yang diterima oleh masing-masing produsen itu di sebut producer surplus (surplus produsen). Jika seluruh surplus porodusen yang diterima oleh seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas segi tiga bcE.
Jika pemerintah melakukan intervensi dengan menerapkan, misalnya, pajak atau subsidi, maka grafik permintaan dan penawaran menjadi lebih rumit dan juga mencakup daerah surplus pemerintah mewakili. Dikombinasikan, surplus konsumen, surplus produsen, dan pemerintah surplus (jika ada) membuat surplus sosial atau total surplus. Total surplus adalah ukuran utama dalam ekonomi kesejahteraan digunakan untuk mengevaluasi efisiensi kebijakan yang diusulkan.

2.3  Surplus Perusahaan Pada Pasar Persainagn Sempurna, Monopoli, dan Monopolistik.
            Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya produksinya dan produsen akan mendapat surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai surplus produsen  adalah alokasi yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat memperhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi, akan tetapi pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar atau eksternalitas.
            Seperti yang telah dijelaskan bahwa surplus perusahaan pada dasarnya adalah harga jual suatu barang dikurangi baiaya produksinya. Oleh karena itu, dalam menganalisis proses terbentuknya surplus produsen (surplus perusahaan) akan diterangkan melalui pendekatan biaya-biaya produksi dan tambahan keuntungan marginal; dalam hal ini adalah biaya marginal (MC), biaya variabel rata-rata (AVC), biaya rata-rata total (AC) dan tambahan keuntungan (MR).



2.3.1   Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna


Surplus perusahaan (surplus produsen) dalam pasar persaingan sempurna akan terbentuk pada saat di mana MR=MC, yang ditunjukkan dalam gambar 2.




AVC

















Gambar 2: Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna
Kegiatan perusahaan akan mencapai surplus keuntungan maksimum apabila jumlah produksi yang digambarkan dalam grafik tercapai keadaan di mana MR=MC dan berlaklu pada waktu produksi adalah 7 unit. Denghan demikian perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah sebanyak 7 unit. Jika seluruh surplus porodusen atau perusahaan yang diterima oleh seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas Eabc.
2.3.2   Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli

HARGA

Gambar 3 menunjukkan bagaimana surplus perusahaan dapat terjadi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
                                                     
Gambar 3: Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli
Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan pada bentuk kurva-kurva tersebut. Kemudian telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum atau bisa disebut juga surplus perusahaan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR=MC ada. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian, surplus perusahaan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC.
2.3.3   Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopolistik
            Surplus perusahaan yang dicapai dalam pasar monopolisttik adalah sama dengan di surplus perusahaan pada pasar monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan pasar.
        
Gambar 4: Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli
            Gambar di atas  menunujukkan keadaan bagaimana surplus perusahaan pada pasar monopolistik dapat dicapai. Grafik tersebut menunjukkan keadaaan di mana keadaan MC=MR tercapai. Maka surplus keuntungan maksimum perusahaan tercapai apabila jumlah produksi adalah sebanyak Q unit dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi tiga PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis.











BAB III
PENUTUP

1.1    Kesimpulan
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan mengatur suatu kegiatan operasi produksi agar dapat meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan yang mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan sebagai pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan produksi, situasi pasar untuk menetapkan harga yang tepat dan wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh konsumen. Harga yang mahal mengakibatkan konsumen akan membayar terlalu tinggi untuk membeli suatu barang dibanding benefit yang konsumen dapatkan, jelas berdasarkan hukum permintaan, permintaan perlahan akan turun dan mempengaruhi keadaaan keseimbangan pasar serta secara tidak langsung surplus perusahaan yang telah tercapai sebelumnya akan mengalami penurunan dan berlaku juga sebaliknya. Hal inilah yang sebagai dasar pemahaman bagaimana surplus perusahaan pada awalnya terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi produksi perusahaan yang mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan seminimal mungkin dan aktivitas-aktivitas pasar yang membetuk keseimbangan pasar dan pada akhirnya mampu mengantarkan perusahaan dalam meraih keuntungan yang maksimum.
1.2    Saran
            Memahami tentang teori surplus perusahaan (surplus produsen) adalah penting untuk bagi siapa pun yang terlibat dalam aktivitas operasi produksi, operasi pasar. Namun, dalam pemahaman teori ini dibutuhkan juga pemahaman-pemahaman teori-teori lain yang secara langsung berhubungan, misalnya: teori permintaan, teroi penawaran, teori biaya dan produksi dan lain sebagainya.


                                                   




0 komentar:

Posting Komentar